Saat Trend Berbalik Arah, Gunakan Divergence

Traders Family Advanced, Tutorial Forex 0 Comments

Share this Post

Ilustrasi jenis divergence dalam trading forex

Sampai di sini, kita sudah mempelajari berbagai jenis analisis teknikal, mulai dari yang sederhana seperti moving average, hingga yang rumit seperti harmonic price patterns. Namun, apa jadinya jika kami mengatakan bahwa ada cara paling mudah untuk mendeteksi akhir dari sebuah trend dan membaca kapan reversal akan terjadi.

Cara mudah tersebut adalah dengan menggunakan divergence. Singkatnya, divergence bisa dilihat dengan cara membandingkan pergerakan harga di grafik dengan pergerakannya di indikator yang digunakan. Anda bisa menggunakan indikator apa saja, seperti misalnya stochastic, RSI, MACD, dan lain sebagainya.

Keunggulan dari divergence adalah Anda tidak akan mengalami kesulitan yang cukup berarti untuk mendeteksinya. Dengan melihat beberapa contoh saja, anda sudah bisa langsung mempraktikkannya langsung di trading forex. Jika digunakan dengan tepat, Anda bisa mendapatkan profit secara konsisten.

Tutorial Trading Forex Untuk Pemula, Menengah, dan Mahir

Mendeteksi divergence

Jika sebelumnya sudah pernah membaca artikel Traders Family mengenai trend lines, Anda pastinya sudah mengetahui akan istilah higher high atau lower low. Di saat Anda melihat grafik di MT4 menunjukkan higher high, maka kondisi pasar yang sedang terjadi adalah uptrend. Sebaliknya, saat terlihat lower low, artinya grafik mengindikasikan adanya downtrend.

Nah, jika Anda melihat pasar sedang uptrend dan higher high, namun sebaliknya indikator menunjukkan higher low, maka bisa dikatakan bahwa divergence sedang terjadi!

Divergence menunjukkan adanya pelemahan trend yang sedang terjadi, atau potensi adanya reversal. Ada juga trader yang menggunakan divergence untuk mencari sinyal apakah trend akan terus berlangsung. Ada dua jenis divergence di pasar forex, yakni divergence reguler dan divergence tersembunyi. Yuk, kita bahas satu persatu.

Divergence reguler

Jenis divergence ini biasa digunakan oleh trader untuk mencari reversal. Divergence reguler dibagi ke dalam dua jenis kembali, yakni divergence reguler bullish dan divergence reguler bearish. Mari kita bahas bersama.

Divergence reguler bullish adalah kondisi di mana pergerakan harga menunjukkan lower low, namun indikator oscillator menunjukkan adanya higher low. Hal ini menunjukkan bahwa downtrend yang terjadi akan segera berakhir dan reversal akan datang sebentar lagi.

Jenis divergence ini umumnya terjadi dalam kondisi downtrend. Setelah grafik membentuk titik terendah yang kedua, dan indikator oscillator gagal membentuk lower low berikutnya, namun justru membentuk higher low, maka ada kemungkinan pergerakan harga akan segera berbalik arah.

Divergence reguler bearish adalah kondisi di mana pergerakan harga menunjukkan higher high, namun indikator oscillator menunjukkan adanya lower high. Hal ini menunjukkan bahwa uptrend yang terjadi akan segera berakhir dan reversal akan datang sebentar lagi.

Divergence jenis ini umumnya terjadi dalam kondisi uptrend. Setelah grafik membentuk titik terendah yang kedua, dan indikator oscillator gagal membentuk lower low berikutnya, namun justru membentuk higher low, maka ada kemungkinan pergerakan harga akan segera berbalik arah.

Tutorial Trading Forex Untuk Pemula, Menengah, dan Mahir

Divergence tersembunyi

Divergence yang satu ini bisa digunakan untuk mendeteksi apakah trend yang sedang berjalan akan terus berlangsung. Perlu diingat bahwa trend di pasar forex adalah teman terbaik Anda! Jadi, ketika Anda mendapat sinyal yang mengindikasikan bahwa trend akan terus berlangsung, jangan mengabaikan sinyal tersebut. Sama seperti divergence reguler, divergence tersembunyi juga memiliki dua tipe, yakni bullish dan bearish.

Divergence tersembunyi bullish muncul pada saat market sedang uptrend. Saat harga memperlihatkan adanya higher low, perhatikan bagaimana pergerakan indikator oscillator. Jika indikator justru membentuk lower low, maka divergence tersembunyi sedang terjadi.

Divergence tersembunyi bearish muncul pada saat market sedang downtrend. Saat harga memperlihatkan adanya lower high, namun indikator justru membentuk higher high, maka divergence tersembunyi sedang terjadi. Saat Anda menemukan divergence ini, ada kemungkinan downtrend akan terus berlanjut.

Trading menggunakan divergence

Bisa dilihat dari contoh gambar di atas, pair USD/JPY sedang mengalami downtrendTraders Family ingin memfokuskan perhatian Anda pada lower low terakhir. Sementara pergerakan harga membentuk lower low, indikator stochastic justru membentuk higher low yang menandakan adanya divergence!

Jika memutuskan untuk ambil posisi BUY di sini, Anda akan mendapatkan profit yang fantastis! Coba lihat ada berapa pip yang bisa diperoleh saat reversal dimulai sampai dengan uptrend berakhir. Muantap!

Tutorial Trading Forex Untuk Pemula, Menengah, dan Mahir

Hindari masuk pasar terlalu dini saat trading divergence

Trading menggunakan divergence memang mudah dan menguntungkan. Namun jika Anda masuk pasar terlalu awal, bukannya keuntungan yang didapatkan malahan buntung. Untuk menghindari kerugian tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, berikut beberapa di antaranya:

Tunggu sampai crossover indikator terjadi

Jika Anda menggunakan Stochastic seperti pada contoh gambar di atas, maka Anda pasti sudah mengetahui apa itu crossover. Yap, crossover adalah persilangan antara dua garis yang ada di Stochastic.

Persilangan ini adalah salah satu pertanda kuat lainnya yang mengatakan bahwa pergerakan harga akan segera berbalik arah. Belum lagi kalau persilangan atau crossover itu terjadi di area overbought atau oversold, maka akan semakin kuat sinyal yang diberikan. Berikut contohnya:

Terlihat dari contoh gambar di atas, kesabaran Anda saat menunggu adanya crossover pun berbuah manis. Divergence yang menjadi pertanda bahwa downtrend akan terus berlanjut pun terjadi setelah crossover terbentuk. Anda pun menjaring ratusan pip sekali trading.

Tunggu sampai garis indikator keluar dari area overbought/oversold

Sudah pernah kami bahas sebelumnya bahwa jangan Anda buka order ketika garis stochastic baru masuk ke area overbought atau oversold. Masuklah ke pasar saat garis stochastic keluar dari area tersebut. Hal yang sama pun bisa diterapkan saat Anda trading menggunakan divergence.

Lihatlah pada contoh gambar di atas. Sabarlah sedikit saat Anda melihat sebuah divergence terbentuk. Di saat yang sama, garis Stochastic pun masuk ke area overbought. Menggunakan crossover dan menunggu saat garis meninggalkan area overbought adalah langkah yang tepat. Keuntungan pun berhasil dijaring.

Tutorial Trading Forex Untuk Pemula, Menengah, dan Mahir

9 Peraturan trading divergence

Traders Family menyarankan sebelum masuk ke pasar forex dan mulai mengaplikasikan ilmu trading divergence yang sudah dipelajari di sini, baca dulu 9 peraturan yang harus dipatuhi berikut ini:

  1. Harus teliti. Untuk terbentuknya sebuah divergence, grafik pergerakan harga harus membentuk pola-pola sebagai berikut:
    1. Terdapat puncak harga yang lebih tinggi dari puncak sebelumnya.
    1. Terdapat lembah harga yang lebih rendah dari lembah sebelumnya.
    1. Double top.
    1. Double bottom.
  2. Tarik garis lurus yang menghubungkan dua puncak/lembah yang berurutan. Setelah Anda melihat salah satu dari pola di poin pertama terbentuk, tariklah garis lurus yang menghubungkan kedua lembah/puncak tersebut. Ingat, kedua lembah/puncak itu harus berurutan ya! Jika Anda melihat ada puncak harga yang lebih tinggi/rendah di antara kedua puncak yang dihubungkan garisnya, maka divergence tidak akan terbentuk.
  3. Hubungkan hanya dua puncak/dua lembah, jangan lebih yaa.
  4. Perhatikan indikator. Setelah menghubungkan dua puncak/lembah, sekarang perhatikan indikator yang digunakan. Lalu, Anda membandingkan pergerakan yang ada di indikator dengan pergerakan grafik harga.
  5. Tarik garis yang menghubungkan dua puncak/lembah di indikator. Umumnya, saat harga bergerak membentuk dua puncak, indikator pun akan melakukan hal yang sama. Begitu pula saat harga membentuk dua lembah, indikator pun akan membentuk dua lembah. Seperti saat Anda menarik garis yang menghubungkan dua lembah/puncak di grafik harga, lakukan hal yang sama pada indikator yang digunakan.
  6. Harus membentuk garis lurus. Titik tertinggi candlestick harus membentuk garis lurus (secara vertikal) dengan titik tertinggi yang dibentuk oleh indikator. Contoh:
    divergence-3
  7. Ada perbedaan “kemiringan” antara garis yang menghubungkan dua puncak/lembah di grafik harga dengan garis yang menghubungkan dua puncak/lembah di indikator. Bisa dilihat di atas ada perbedaan “kemiringan”. Di grafik harga terjadi lower high, sementara di indikator stochastic terjadi higher high.
  8. Ketinggalan kereta? Tunggu yang berikutnya. Jika Anda ketinggalan satu divergence, jangan khawatir. Divergence terjadi cukup sering kok! Yang penting Anda jeli melihat pergerakan harga yang ada.
  9. Gunakan time frame yang lebih besar. Ketika Anda menggunakan time frame yang kecil, seperti 5 menit atau 15 menit, Anda pastinya akan lebih sering melihat divergence. Masalahnya, keakuratan sinyal yang diberikan di time frame kecil tersebut sangatlah rendah. Maka dari itu, disarankan untuk menggunakan time frame yang lebih tinggi seperti 1 jam atau 4 jam agar sinyal trading yang didapatkan lebih pasti.

Itu dia pembahasan mengenai divergence dan bagaimana memanfaatkannya untuk membaca arah pergerakan harga. Nah, berikutnya kita akan melihat bagaimana caranya mengenali kondisi-kondisi pasar forex. Klik tombol di bawah ini untuk membaca lebih lanjut mengenai hal tersebut:

Leave a Reply

Your email address will not be published.