artikel-forex-peta-permainan-market-saat-ini

Memahami Peta Permainan Market Saat Ini (1)

Dhani Pratomo Artikel 0 Comments

Share this Post

artikel-forex-peta-permainan-market-saat-ini

There is nothing wrong with being short term, which most of us are, as long as you know what is driving you’re returns and when to get out.


Pertama-tama, saya ingin mengawali post ini dengan pernyataan bahwa saya tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan metode trading lain. Kita semua trading dalam dalam sebuah time-frame yang berbeda-beda, punya perspektif dan minat yang berbeda-beda, dan itu akan melahirkan sebuah kreativitas dalam memandang market.

Let’s start!

Sedikit flashback di tahun 2017, ada sejumlah posting di Twitter yang menarik perhatian saya karena berkaitan langsung dengan kondisi market saat itu.

Berikut beberapa post yang masih saya tangkap pada saat itu,

artikel-forex-peta-permainan-market-saat-iniartikel-forex-peta-permainan-market-saat-ini
artikel-forex-peta-permainan-market-saat-ini

Setiap posting menggembar-gemborkan “breakout” atau “near-breakout”, tetapi dalam kelas aset yang berbeda.

Gold, bonds, currency dan stocks market semua dalam kondisi rally di tahun 2017. Rally adalah sebuah periode kenaikan berkelanjutan yang terjadi dalam harga saham, obligasi, indeks ataupun mata uang.

Semua market saat itu adalah “Bull Market” , kecuali US Dollar.

Yang menarik bagi saya disini adalah, seluruh sistem finansial adalah terhubung dan uang akan mengalir lancar dari satu aset ke aset lainnya dengan mudah. Alih – alih menyebutkan satu persatu dalam post di Twitter, seharusnya mereka menyadari bahwa dalam gambaran lebih besar, hampir semua market saat itu sedang mengalami periode bull.

Lalu, apa yang menyebabkan fenomena market dalam skala sebesar itu?

Saya akan menjelaskannya menurut perspektif saya.

Kita akan lihat apa yang terjadi di tahun 2016. The Fed (Bank Sentral AS) pada pertengahan tahun 2016 menyatakan akan menghentikan program quantitative easing (QE) dan memulai program tigthening yang sebenarnya adalah tanda bahwa perekonomian mulai membaik pasca krisis tahun 2009.

Program tightening ini pada dasarnya adalah menarik kembali secara bertahap sejumlah uang yang telah beredar akibat program quantitative easing.

Namun naas, pada kuartal pertama tahun 2017, US Treasury Secretary Steven Mnuchin tanpa disadari melepaskan sebuah tsunami likuiditas sebesar USD 300 billion in cash ke pasar uang agar Pemerintah AS tidak melewati batas plafon hutang yang diatur oleh Parlemen AS (dikenal dengan isu debt ceiling)


Jika Anda mengalami keuntungan investasi cukup besar di tahun 2017, berterima-kasihlah pada orang ini,

US Treasury Secretary – Steven Mnuchin

US Treasury Secretary - Steven Mnuchin

Saldo kas Treasury AS di Bank Sentral AS serta merta anjlok untuk mencegah pelanggaran plafon utang.

Bagi yang kurang familiar dengan cara kerja pasar uang, akan saya jelaskan sedikit mekanismenya,

  • US Treasury

    Pemerintah AS melalui US Treasury mengeluarkan obligasi / surat hutang negara / T-bills untuk membiayai operasional negara (kira-kira seperti APBN begitu)

  • Treasury Bills (T-bills)

    T-bills dibeli oleh investor. Investor dapat T-bills , pemerintah AS mendapatkan cash (net drain of liquidity)

  • Bank Central AS (The Fed)

    Pemerintah AS dapat menggunakan uang yang didapat atau bisa menyimpannya di Bank Sentral AS (Fed)

Nah sekarang kita tahu apa yang menyebabkan bull market pada tahun 2017. Menyebabkan pelemahan mata uang US Dollar, menaikkan harga-harga aset dan indeks pasar saham di region emerging market (termasuk Indonesia, orang-orang menyebutnya sebagai “hot money”) termasuk pula melambungkan harga Emas pada saat itu.

Namun yang paling penting, ini menjadi sebuah titik balik dari serangkaian periode penguatan US Dollar pada tahun-tahun berikutnya.

Saya akan jelaskan tentang penguatan US Dollar ini di post berikutnya. Salam.

-> Alasan mengapa virus corona melumpuhkan perekonomian dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published.