Share this Post
Tahu kapan waktunya ambil posisi jual atau beli di pasar forex adalah informasi yang paling dicari di kalangan para trader forex. Dengan mengetahuinya, Anda bisa memenangkan pertempuran di medan perang.
Namun sayangnya, sulit sekali untuk mengetahui dengan pasti kapan harga akan bergerak naik atau turun di pasar forex. Namun dalam sekejap mata, keuntungan hilang gara-gara tidak memperhatikan kondisi perekonomian terbaru.
Menurut Traders Family, penting bagi trader forex untuk bisa memprediksi kapan harus masuk pasar dan buru-buru kabur saat keadaan tidak lagi sesuai dengan harapan. Berikut ini adalah contoh kondisi di mana sebaiknya ambil posisi buy atau sell.
Contoh Kasus
Traders Family ambil contoh kurs USD/JPY. Di sini, USD adalah base currency, sementara JPY adalah quote currency. Sebelum trading, Anda membaca berita bahwa pemerintah Jepang mengumumkan akan mendorong ekspornya dengan menurunkan nilai tukar yen terhadap dollar Amerika.
Mendengar ini, maka siap-siaplah buy USD/JPY. Dengan ambil posisi ini, artinya Anda mengharapkan nilai dollar AS terus membaik dibandingkan dengan nilai mata uang yen Jepang.
Sebaliknya, jika Anda mendengar bahwa investor dari Jepang menarik modal mereka yang sebelumnya ditanamkan di Negeri Paman Sam dan mengubahnya kembali dalam bentuk yen, maka hal yang harus dilakukan adalah ambil posisi sell USD/JPY. Investor Jepang yang menarik modalnya dari Amerika Serikat akan melemahkan nilai tukar dollar AS.
Tutorial Trading Forex Untuk Pemula, Menengah, dan Mahir
Margin Trading
Saat pergi ke pasar untuk membeli beras, tidak mungkin Anda hanya membeli satu butir beras saja. Biasanya, Anda akan membeli beras dalam satuan liter atau kilogram. Sama halnya dengan trading forex. Tidak ada sejarahnya trader yang hanya membeli atau menjual 1 USD saja di pasar forex.
Maka dari itu trading forex distandarisasi menggunakan ukuran lot pada saat trading. Ada lot berukuran mikro (1000 unit), mini (10.000 unit), hingga ukuran standar (100.000 unit). Masing-masing broker punya kebijakan sendiri-sendiri perihal lot ini. Di artikel berikutnya, Traders Family akan bahas secara mendetail mengenai lot.
Lalu bagaimana dengan trader yang tidak punya uang 1.000 USD? Tidak bolehkah orang yang tidak punya uang sebanyak itu untuk masuk ke pasar forex? Jawabannya; BISA DONG! Meski memiliki dana yang terbatas, Anda tetap bisa trading forex dengan dukungan margin trading.
Prinsip dari margin trading ini adalah Anda meminjam uang untuk modal. Dengan margin trading, Anda bisa buka posisi trading senilai $5.000 atau bahkan $50.000 dengan modal $50 saja. Kok, bisa?! Berikut penjelasannya:
- Katakanlah Anda mendapatkan sinyal bahwa harga USD akan meningkat dibandingkan dengan harga yen Jepang.
- Lalu Anda trading dengan lot standar (100.000 unit USD/JPY). Anda membeli 100.000 unit dollar AS dengan margin sebesar 2%, lalu menunggu harga USD menanjak.
- Saat membeli 100.000 unit (atau 1 lot standar) USD/JPY di harga 130.000, Anda membeli 100.000 dollar AS, yang harganya sama dengan 13.000.000 Yen (100.000 x 130.000).
- Kalau marginnya sebesar 2%, itu artinya dana sebesar 260.000 yen akan disisihkan dari total dana anda untuk membuka trade tersebut (13.000.000 x 2%).
- Sekarang, Anda bisa mengontrol jalannya trading senilai $100.000 dengan modal 260.000 yen saja. Mantap, bukan?
- Lalu sinyal yang didapatkan terbukti benar dan harga USD meningkat dari 130.000 ke 140.000. Anda pun memutuskan untuk menutup posisi dengan keuntungan 10.000 Yen.
Saat anda menutup posisi trading, modal yang digunakan akan dikembalikan plus perhitungan besar keuntungan atau kerugian.
Swap atau Rollover
Jika terbiasa untuk buka posisi hingga keesokan hari, maka Anda perlu mengetahui tentang adanya swap atau dalam istilah lainnya rollover. Swap atau rollover adalah charge terhadap transaksi forex yang dibuka lewat dari tengah malam yang nilainya tergantung dari suku bunga yang terdapat pada setiap mata uang. Anda bisa dikenakan biaya atau justru mendapatkan keuntungan dari adanya swap ini.
Karena trading forex prinsipnya adalah membeli satu mata uang dan menjual mata uang lainnya dalam waktu yang bersamaan, swap adalah bagian yang tak terpisahkan dari trading forex. Bila membeli mata uang yang nilai suku bunga negaranya lebih tinggi dibandingkan dengan mata uang yang dijual (contohnya USD/JPY), maka Anda akan menerima bunga swap.
Sebaliknya, jika nilai suku bunga negara yang mata uangnya dibeli lebih rendah dibandingkan dengan mata uang yang dijual, maka anda harus membayar swap. Perlu diketahui bahwa nilai suku bunga ini cenderung berubah dari waktu ke waktu. Hubungi pihak broker untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut mengenai swap ini.
Setelah ini, Traders Family akan bahas lebih mendetail mengenai pip di trading forex. Klik tombol di bawah ini untuk lanjut ke artikel berikutnya: