Faktanya, Trader Loss Hanya Karena 2 Faktor Ini

Traders Family Artikel 4 Comments

Share this Post

Coba kita ingat-ingat, kapan moment indah saat kita terus menghasilkan untung?

Dari pengamatan mengenai trader loss, kami bisa menebak, pasti saat market sedang sideways. Saat kita menemukan sebuah pola market dengan harga yang bermain di area tertentu, seperti pair XAUUSD (Gold) pada Maret–Mei 2019, bermain di area 1310–1270. Seakan di mana pun kita buy atau sell, tetap akhirnya akan untung juga walaupun sempat floating loss, yang penting asal mau menunggu.

Kondisi saat trader untung

Lalu, coba ingat-ingat lagi, kapan moment buruk saat kita harus top-up atau bahkan margin call?

Kalau kami boleh tebak lagi, yaitu saat market sedang asyik-asyiknya sideways dan kita menghasilkan untung berturut-turut kemudian tiba-tiba market berubah trending. Seperti Gold pada Mei–Juli 2019 yang sideways di area 1310–1270 sejak Maret, tapi harga mendadak bullish. Bahkan, trend berhasil menembus harga 1450.

kondisi saat trader loss

Kita cenderung akan menahan posisi dan menunggu seperti sebelumnya, tapi sayangnya kali ini harga tak kunjung kembali. Kita yang sedang terlena dengan market sideways akan punya pilihan antara margin call atau top-up account dan terus hold sampai swap menggerogoti balance kita.

Dari pengalaman itu, kita harus menyadari bahwa faktanya trader yang loss–bahkan, hingga bangkrut–hanya disebabkan oleh 2 faktor saja.

Faktor #1: trader loss karena menahan posisi yang salah

Kita pasti pernah mendengar sebuah ungkapan “trend is a friend” atau “follow the trend”. Ungkapan yang diciptakan oleh para professional trader tersebut menggambarkan bagaimana cara mereka untung, “ikuti saja trend market, maka Anda akan untung.” Namun, kenapa banyak trader yang loss justru saat market trending?

Salah satu penyebabnya karena saat kita sedang berada di “comfort zone” market sideways—menghasilkan untung setiap pergerakan naik dan turun—tapi berbalik floating loss karena masih hold position saat market berubah menjadi trending. Hold position melawan market adalah sebuah kesalahan. Keuntungan yang sudah dihasilkan selama 1 tahun, hilang begitu saja dalam 1 malam. Parahnya lagi, kalau kita harus top-up account hanya karena tidak siap cut loss.

Kesalahan tersebut berawal ketika kita harus mengubah bahkan melepas stop loss yang kita tentukan, karena sudah biasa untung dan merasa “I can beat the market”. Over confidence muncul yang berujung pada margin call.

Untuk mengatasinya, kita harus bisa menentukan batasan-batasan market. Kita harus bisa mengetahui dimana batasan saat market sudah tidak lagi sideways dan dimana batasan konfirmasi saat market berubah menjadi trending.

Faktor #2: trader loss karena lot yang terlalu besar

Walaupun saat market sideways adalah moment kita yang paling sering menghasilkan untung, kita tidak boleh over confidence. Moment market sideways juga bisa menyebabkan Margin Call bila kita menggunakan lot terlalu besar dan tidak seimbang dengan modal yang kita punya.

Bisnis forex bukan sebuah bisnis mengenai seberapa besar untung yang bisa kita peroleh, tapi seberapa lama kita bisa bertahan dan menghasilkan untung secara konsisten. Untuk bisa bertahan, kuncinya adalah money management. Strategi money management kita harus siap bila tiba-tiba market free fall ratusan hingga ribuan pips dalam waktu 1 hari seperti:

  • Market crash Swiss Franc (CHF) pada Januari 2015 di mana CHF menguat lebih dari 2.000 pips dalam sehari.
  • Brexit pada Juni 2016 di mana GBPUSD jatuh lebih dari 1.700 pips dalam waktu 3 hari.
  • Pada saat U.S. Election 2016, XAUUSD menguat 500 pips dalam beberapa jam kemudian free fall 1.500 pips dalam 3 hari.

Trading di Segala Kondisi Market

Dua penyebab trader loss yang kami jelaskan di atas adalah kesimpulan berdasarkan pengalaman kami sebagai dealer broker. Kami memerhatikan perilaku para trader yang sering margin call, serta pengalaman kami saat merintis karier sebagai full time trader. Sehingga, kami bisa menemukan strategi trading yang tetap menghasilkan untung saat market sedang sideways maupun trending.

Strategi trading yang kami temukan ini telah di-backtest setidaknya 2 tahun ke belakang. Strategi trading ini juga terbukti sejak 2011 dengan keuntungan $6,565,902 atau rata-rata untung tahunan sebesar $820,737. Tidak ada yang instan karena semua pencapaian butuh proses.

Anda bisa mempelajari strategi Traders Family secara langsung di workshop TF Campus. Strategi trading yang diajarkan sangat aplikatif, mudah dimengerti oleh pemula dan bisa dikombinasikan oleh trader berpengalaman. Workshop yang telah diadakan sejak 2015 ini mengajarkan semua yang dibutuhkan untuk menghasilkan untung saat market sideways maupun trending.


Dapatkan update artikel terbaru dari kami ke email Anda,
setiap minggunya dengan mengisi form di bawah ini:

Comments 4

  1. Pingback: Profitable Trader menurut Dealer (Bagian Ke-2) | Traders Family

  2. Pingback: Rahasia ROI 1224.05% dalam 1 Bulan | Traders Family

Leave a Reply

Your email address will not be published.