Share this Post
Ada banyak iklan dagang di berbagai media untuk menarik perhatian potensial customer mereka dengan berbagai iming – iming. Fitur dan produk atau harga yang kompetitif yang mereka tawarkan sayangnya masih menunjukan iklan hanyalah sebatas iklan, beserta syarat dan ketentuan berlaku.
Tidak berbeda jauh dari perumpamaan diatas, banyak broker berlomba – lomba menarik perhatian para investor / trader untuk memilih jasa mereka dengan berbagai iming – iming iklan. Begitu banyak daya tarik yang mereka berikan kepada anda yang terkadang tidak lagi rasional.
Banyak trader yang mengeluh akibat transaksi yang mereka lakukan pada broker tertentu tidak berjalan dengan semestinya. Penulis mengalami secara langsung hal ini dan menemukan keluhan serupa di media- media online seperti forum.
Apakah masalah tersebut murni keteledoran kita para trader atau memang ada kesalahan yang disengaja untuk mempermainkan para trader ?
Well, in the investment world, “If something sounds too good to be true, it definitely is.” – Washington Times 3 June 97
Broker vs Trader
Broker berfungsi sebagai perantara yang menjembatani trader untuk melakukan transaksi di pasar finansial. Di dalamnya pihak broker maupun trader sama – sama mencari keuntungan. Broker mendapatkan pendapatan dari layanan yang mereka berikan dan trader mendapatkan keuntungan dari akses dan layanan yang mereka terima.
Ketika trader melakukan order beli atau jual, broker mendapatkan komisi atau biaya lainnya yang dibebankan atas layanan dan sistem dari broker.
Kembali ke pembahasan mengenai iklan dari broker, jika anda menemukan broker yang memberikan iming iming dengan nilai spread yang kecil, leverage yang tinggi, termasuk dengan fasilitas free swap serta welcome bonus yang lumayan wah, maka ada baiknya anda mempertanyakan hal tersebut.
Mengapa broker mau mengurangi hak- hak yang layaknya mereka terima dan mengembalikannya ke trader ?
Broker seperti itu tidak memberikan trader akses langsung ke market yang sesungguhnya. Broker tersbut adalah market marker, dimana mereka menciptakan transaksi pasar sendiri (dealing desk/ bandar/ bucket shop). Kemungkinan broker jenis ini untuk melakukan kecurangan kepada trader sangatlah besar. Disini trader akan bertrading melawan broker tempat dimana trader tersebut trading. Kekalahan trader berarti keuntungan bagi broker. Dan sebaliknya, membayar dari kas mereka sendiri bila trader mereka mendapatkan profit.
Jadi bisa dipastikan dengan alasan apapun broker seperti ini akan berusaha mengalahkan trader mereka bahkan dengan cara terburuk dengan melakukan kecurangan ataupun manipulasi.
Bagaimana Broker Penipu Mencurangi Anda?
Broker berjenis bandar/ dealing desk rata- rata jarang ada yang memiliki izin dan berada dibawah regulasi resmi, meskipun memiliki izin hanya sebatas izin perusahaan biasa hingga mereka bebas menawarkan apapun agar bisa lebih banyak menggaet nasabah didalamnya.
Leverage yang tinggi, spread yang rendah dan bonus- bonus lainnya adalah kemudahan yang ditawarkan diluar batas kondisi normal, yang tidak bisa diberikan broker resmi pada umumnya. Beberapa hal terlihat begitu mudah namun sebenarnya berbahaya karena tidak sesuai dengan standar keamanan semestinya. Nilai bonus yang anda dapatkan sebagai kabut pengabur kerugian yang akan anda derita.
Berikut beberapa hal curang yang dapat dilakukan oleh broker penipu untuk mengakali dan memanipulasi transaksi para trader mereka:
Adanya Requote ataupun Slippage
Memperlambat eksekusi orderan adalah salah satu trik yang biasa dilakukan oleh para broker penipu. Slippage ketika anda memasang pending order ataupun dengan terjadinya requote ketika anda langsung mengakusisi posisi yang anda inginkan.
Pada situasi seperti itu biasanya broker penipu akan mengatakan ketidaksediaan harga yang mengakibatkan pesanan meleset (karena kehabisan stock) ataupun karena konektivitas jaringan internet anda yang mengalami masalah / lamban.
Meski sebenarnya requote ataupun slippage adalah hal yang wajar di perdagangan bursa, namun terkadang ini dimanfaatkan oleh broker penipu untuk:
- Pelebaran Spread: Hal ini merupakan bagian terfavorit bagi para broker penipu. Pada beberapa kasus volatilitas pasar yang tinggi memang dapat menyebabkan pelebaran spread. Namun pada beberapa broker penipu yang menggunakan variable spread terkadang mereka juga ikut melebarkan nilai spread mereka diluar batas toleransi.
- Memanipulasi Chart: Dalam hal ini biasanya para broker penipu menutup peluang bagi para trader mereka untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan. Bisa dengan membuat para trader mereka tidak bisa melakukan closing profit atau dengan memanipulasi agar chart tidak berjalan dengan semestinya (chart yang terlihat melompat lompat). Misalkan trader memasang pending order di harga 110 namun broker tempat dimana mereka bermain menjalankan order yang dipesan oleh para trader tersebut diharga 115. Dengan alasan karena ketidaktersedian harga maka posisi yang didapatkan adalah yang ditentukan oleh broker penipu ini. Hal seperti ini biasanya dilakukan oleh broker penipu untuk memburu stop loss para trader mereka.
Proses WD yang Sulit
Ada banyak kasus dimana para trader dipersulit untuk melakukan penarikan dana mereka (withdrawal) dengan berbagai alasan, dan mungkin tidak bisa dilakukan dengan alasan tertentu yang tidak masuk diakal hingga anda harus kembali trading yang sebenarnya tidak perlu.
Menghapus Posisi Secara Sepihak.
Berdalih bahwa trader mereka telah melakukan transaksi yang terlarang alias tidak sah, banyak broker penipu yang berjenis dealing desk sering membatalkan transaksi trader mereka yang berada dalam posisi profit secara sepihak. Biasanya hal ini dilakukan karena adanya penggunaan teknik trading tertentu yang dilarang oleh para broker penipu tersebut.
“They said I was a valued customer, now they send me hate mail.” – Sophie Kinsella
Memilih Broker dengan Cerdas dan Teliti.
Mencari broker yang dapat diandalkan adalah faktor penting pertama yang harus diperhatikan sebelum memulai trading. Sebaiknya para trader mengetahui terlebih dahulu bagaimana dan seperti apa broker tempat dimana mereka menanamkan modal.
Apakah broker tersebut termasuk broker yang berkompetent, teregulasi secara resmi dan legal atau hanya broker – broker penipu (scam) sama seperti janji palsu dalam mempromosikan nama mereka. Banyak promosi menarik bukan berarti sepadan dengan kualitas yang akan didapatkan.
“Discounts always attract too many attention but it doesn’t always worthy”- Repentance Shopaholic
Comments 2
Pingback: 4 Pengalaman Trading yang Dilewati Trader Sukses | Traders Family
Pingback: Kisah Sukses dari Nol Trader Forex | Traders Family