Share this Post
Dalam perdagangan valuta asing (forex trade), broker memiliki kapabilitas untuk menentukan model bisnis yang diterapkan. Ada 2 model yang dikenal yaitu, A-Book (full STP) dan B-Book (fully market maker). Broker yang menerapkan A-Book akan mentransfer transaksi perdagangan secara langsung ke penyedia likuiditas (Liquidity Providers) atau pasar riil; dengan menyesuaikan transaksi beli dan jual. Sedangkan pada model B-Book, broker akan melakukan transaksi perdagangan yang berlawanan dengan klien karena transaksi diperdagangkan dalam pasar yang diciptakan oleh broker. Dengan kata lain, broker tidak mentransfer transaksi perdagangan ke pasar riil.
Kedua model bisnis tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, baik bagi broker maupun trader. Bukan berarti B-Book adalah model bisnis yang menguntungkan broker dan merugikan trader atau A-Book tidak memiliki kekurangan. Salah satu kondisi yang sering terjadi pada A-Book, trader akan kesulitan untuk masuk pasar ketika ada berita yang berdampak tinggi dan kemungkinan transaksi tidak akan dieksekusi pada harga yang diinginkan. Sedangkan pada B-Book, hal tersebut tidak terjadi.
Hybrid Model Mengatasi Gap Antara A-Book dan B-Book
Bukan hanya kedua model tersebut yang diterapkan. Ada juga model yang populer dengan term hybrid model brokerage (hybrid). Hybrid model dinilai sebagai model bisnis yang mengambil kelebihan atau kekurangan dari model A-Book dan B-Book. Salah satu praktik yang umum dilakukan adalah dengan cara mentransfer selisih volume transaksi beli dan jual. Contoh: volume transaksi beli sejumlah 5 lot dan jual sejumlah 3 lot. Maka, selisih volume transaksi sejumlah 2 lot akan ditransfer ke penyedia likuiditas.
Sebagai trader, kita tidak mengetahuinya secara eksplisit. A-Book terkait dengan term Straight Through Process (STP), Electronic Communication Network (ECN), atau Non-Dealing Desk (NDD). Sedangkan, B-Book terkait dengan term seperti Dealing Desk (DD), bahkan market maker.
Apapun model yang diterapkan, meraup keuntungan sebanyak mungkin merupakan tujuan utama broker. Oleh karena itu, model hybrid diterapkan untuk mengatasi gap antara A-Book dan B-Book. Kunci keberhasilan model hybrid adalah mampu mengklasifikasikan klien yang sesuai untuk A-Book dan B-Book. Dalam industri finansial sebesar forex, mengklasifikasikan klien merupakan bentuk pengelolaan risiko yang akan memaksimalkan keuntungan broker.
Klien B-Book merupakan klasifikasi yang paling menguntungkan bagi broker. Logika yang diterapkan untuk mengklasifikasikan tipe klien B-Book terbilang sederhana, yaitu:
- Jumlah dana yang sedikit pada akunnya,
- Mempergunakan leverage yang signifikan,
- Persentase risiko kapital yang besar per transaksi perdagangan,
- Tidak menerapkan Stop Loss (SL) pada perdagangan.
Keamanan dari Praktik Curang Broker
Model-model bisnis broker tersebut merupakan kondisi yang sah dan umum dipraktikkan. Pertanyaan penting bagi trader adalah bagaimana broker bisa bertindak curang? (Baca juga: cara broker mencurangi Anda dengan legal dan modus penipuan oleh marketing broker).
Fasilitas ini gratis khusus untuk klien
Traders Family
Oleh karena itu, Traders Family Client Protection akan mengganti 100% kerugian dana akibat praktik curang yang dilakukan oleh partner broker. Sehingga, klien yang menerima Traders Family Client Protection bisa trading dengan tenang. Profit pasti dibayarkan, sekalipun broker berbuat curang.
Comments 1
Pingback: Profitable Trader yang Harus “Dibunuh” oleh Dealer | Traders Family