Share this Post
Tahun 2018 adalah ambang merosotnya perekonomian dunia. Dimulai dari terpuruknya nilai mata uang Euro, Poundsterling, hingga aset seperti emas
Meski sempat bertahan saat pasar di sejumlah negara berjatuhan, pasar saham Amerika akhirnya mengalami hal yang sama pada 10 Oktober 2018 kemarin. Ambruknya pasar saham Amerika ditandai dengan turunnya nilai saham Dow Jones dan S&P.
Dow Jones anjlok 831.83 poin atau 3.15% menjadi 25,498.74. Sementara S&P 500 merosot 94.66 poin atau 3.3% menjadi 2,786.26.
Dua hal utama yang menjadi penyebabnya:
- Penghentian Quantitative Easing (QE) oleh The Fed secara bertahap sepanjang tahun 2018
- Kencangnya kenaikan suku bunga ke angka 2,25% dari 1,5% di awal tahun 2018
Why Should We Care?
Umumnya, pergerakan harga indeks tak banyak berpengaruh terhadap foreign exchange. Namun, momentum seperti ini kerap dimanfaatkan oleh trader forex karena kemungkinan market bergerak satu arah sangatlah besar.
Di sinilah pergerakan harga di pasar forex menjadi lebih mudah diprediksi, sehingga potensi profit yang bisa didapat dari trading lebih tinggi.
Akhir tahun 2018 dan di sepanjang tahun 2019 diprediksi menjadi momen spesial yang akan menyedot perhatian para trader di seluruh dunia.
Akankah “kesempatan langka” yang terjadi saat krisis di tahun 2008 kembali terulang?
Dapatkan update artikel terbaru dari kami ke email Anda,
setiap minggunya dengan mengisi form di bawah ini: