Pejabat Bank Of England (BoE) berpendapat bahwa kurs Pound terlampau tinggi akibat adanya pelemahan dollar AS. Ini tentu menimbulkan kebijakan moneter di dalam melakukan tekanan terhadap sektor perekonomian Inggris.

Adanya penurunan tajam dalam pertumbuhan penjualan ritel pada bulan ini setelah data senin lalu mendorong kurs pound berada di bawah tekanan jual. Namun demikian, adanya spekulasi data ekonomi inggris tidak cukup kuat di dalam menopang kurs mata uang pound sehingga menunjukkan pertumbuhan harga rumah dan manufaktur lebih lambat dari sebelumnya.

Perekonomian Inggris menunjukkan pemulihan akan tetapi pangsa pasar domestik masih tetap melanjutkan pelonjakan pertumbuhan, adanya nilai tinggi terhadap kurs pound yang juga ikut terdongkrak naik, kata Jane Foley, Analis Senior Mata uang Rabobank Internasional yang berkantor di London.