Share this Post
Order yang dimaksud di sini tidaklah sama dengan yang ditemui saat mengunjungi restoran. Di trading forex lebih mengacu pada bagaimana cara yang diinginkan untuk masuk atau keluar dari pasar forex.
Ada beberapa jenis yang bisa anda jalankan saat trading. Buat trader pemula, penting untuk mengetahui fungsinya masing-masing agar anda bisa memaksimalkan keuntungan yang bisa anda dapatkan. Berikut ini adalah tipe-tipenya di trading forex menurut Traders Family:
Market Execution
Tipe yang pertama dan paling umum dilakukan oleh trader adalah Market Execution. Secara harfiah, Market Execution digunakan untuk beli atau jual di harga terbaik yang tersedia saat itu. Contohnya, harga bid untuk USD/JPY saat ini berada di 112.345, sedangkan harga ask di kisaran 112.360.
Jika ingin open position USD/JPY, maka Anda akan dikenakan harga ask, yakni 112.360. Saat memencet tombol buy di metatrader 4 (MT4), maka MT4 akan eksekusi di harga tersebut.
Hal ini sama seperti ketika membeli sayur di pasar. Anda datang ke salah satu penjual, lalu bertanya berapa harganya 1 ikat bayam kepada sang penjual. Sang penjual bilang kalau harga 1 ikat bayam adalah Rp. 2000. Anda setuju dengan harga tersebut, lalu Anda pun membelinya. Bedanya di forex, yang dibeli adalah mata uang, bukanlah sayur.
Limit Entry Order
Limit entry adalah BUY yang ditempatkan di bawah harga pasar atau SELL di atas harga pasar. Berikut ilustrasi gambarnya:
Di sini, Traders Family menggunakan kembali contoh pair USD/JPY sebelumnya, yang mana harganya sedang berada di level 112.345. Melalui analisis yang dilakukan, Anda percaya bahwa harga akan turun setelah naik level 112.355. Lalu Anda membuka sell limit di level 112.355.
Anda bisa saja duduk di depan monitor komputer dan menunggu sampai harga bergerak ke level 112.355, atau sell limit di angka 112.355, lalu tekan tombol ALT+TAB dan kembali menonton drama korea yang sedang seru-serunya.
MT4 akan secara otomatis sell ketika harga menyentuh angka 112.355. Enak, kan? Limit entry ini bisa digunakan jika Anda percaya bahwa harga akan memantul kembali ke arah sebelumnya, setelah menyentuh harga yang sudah ditentukan.
Stop Entry Order
Order yang satu ini bisa dibilang kebalikan dari limit entry. Dalam praktiknya, BUY ditempatkan di atas harga pasar, atau SELL di bawah harga pasar.
Dari contoh USD/JPY Traders Family, harga sedang berada di level 112.345. Dari analisis, Anda percaya harga bergerak turun jauh ke bawah. Maka dari itu Anda memasang Sell Stop di angka 112.325 jika harga terus turun setelah melewati angka Sell Stop. Intinya, gunakan ini saat Anda percaya harga akan terus bergerak ke satu arah.
Stop Loss Order
Kalau sebelumnya khusus untuk saat Anda masuk ke pasar, sekarang kita akan bahas order yang secara otomatis akan menutup. “Loh, kenapa harus ditutup?” mungkin itu pertanyaan yang muncul di benak Anda. Jawabannya adalah, pergerakan harga di pasar forex itu sangat dinamis, dan Anda sangat mungkin mengalami kejadian di mana harga bergerak di luar prediksi.
Tutorial Trading Forex Untuk Pemula, Menengah, dan Mahir
Maka dari itu diciptakanlah Stop Loss. Jika harga bergerak di luar perkiraan Anda, stop loss akan secara otomatis ditutup di angka yang sudah ditentukan. Tipe yang satu ini sangatlah penting untuk digunakan di setiap trading supaya terhindari dari margin call (MC).
Bila sedang membuka posisi LONG, stop loss yang terjadi adalah sell stop. Sedangkan jika anda sedang buka posisi SHORT, maka stop loss yang terjadi adalah buy stop. Terus baca untuk penjelasan Traders Family mengenai kedua hal ini.
Stop entry akan terus berjalan sampai Anda menutup posisi atau membatalkannya sesuai dengan yang ditetapkan. Contohnya, harga USD/JPY sedang berada di level 112.345. Untuk membatasi kerugian, Anda pun memasang Stop Loss di level 112.315.
Bila kemudian analisis Anda ternyata meleset jauh dan harga turun ke 112.315 bukannya malah naik, maka MT4 akan secara otomatis melakukan sell di harga 112.315, dan menutup posisi Anda dengan kerugian sebanyak 30 pips.
Trailing Stops
Trailing stops adalah stop loss yang mana angkanya terus mengikuti perubahan harga yang terjadi. Contohnya, Anda mengambil posisi short untuk pair USD/JPY di harga 112.345 dan menggunakan trailing stop sebanyak 20 pip.
Awalnya, stop loss berada di angka 112.365. Setelah itu harga bergerak turun ke angka 112.315. Karena Anda menggunakan trailing stop, maka stop loss Anda ikut bergerak turun ke 112.345. Namun perlu diingat, jika harga bergerak di luar harapan, atau dari contoh USD/JPY yang digunakan, harga bergerak naik, level stop loss tidak akan ikut bergerak naik.
Dari contoh ini, setelah stop loss bergerak ke angka 112.345, lalu harga bergerak naik, maka posisi akan ditutup dalam keadaan impas. Namun, jika harga terus turun hingga mencapai angka 112.300, maka trailing stop akan mengekor ke angka 112.320. Bila kemudian harga bergerak naik, posisi akan ditutup di angka 112.320 dan Anda bisa mendapatkan profit sebanyak 25 pip. Mantap!
Traders Family sangat menyarankan untuk mempraktikkan semua ini di akun demo! Berikutnya kita akan bahas mengapa belajar trading di akun demo itu penting. Klik tombol di bawah ini untuk lanjut ke artikel yang membahas mengenai trading di akun demo.