Share this Post
Adanya peningkatan Euro yang terjadi dikarenakan adanya pelemahan ekonomi Euro yang masih belum mencapai level tertinggi disaat penguatan dollar masih merasa terbebani.
Disatu sisi, Penguatan dollar yang terjadi karena adanya tapering mengenai sentiment pasar. Pernyataan tersebut sempat memperkuat tingkat PDB AS di kuartal ketiga serta data tenaga kerja (NFP) yang dialami pada pekan lalu. Banyak analis memprediksi The Fed akan mengurangi stimulus secara cepat dari perkiraan sebelumnya.
Bank Sentral Eropa (ECB) akan memangkas suku bunga acuan dasar sebesar 0,25 % dan mengalami gejolak downgrade yang terjadi di Eropa baru – baru ini.
“Ini merupakan perpanjangan ekonomi yang mesti dialami,” kata Phillip Shaw, Kepala Ekonom Investec yang berbasis di London.