Share this Post
Dollar AS turun selama hampir tujuh bulan di saat Federal Reserve secara mengejutkan mengumumkan kepada publik bahwa Bank Sentral tetap menjalankan kebijakan moneter dan mempertahankan program pembelian aset obligasi sebesar 85 Milyar Dollar AS per bulannya.
Hal ini dilakukan karena The Fed masih belum puas dengan proses perbaikan ekonomi di AS sehingga belum waktunya mengurangi stimulus moneter yang akan di terapkan oleh lembaga tersebut. Untuk itu peningkatan kinerja di sektor tenaga Kerja AS masih belum cukup yang masih adanya resiko peningkatan ekonomi global dan tentu saja menekan outlook perekonomian Negara Pamansam tersebut.
Pada perdagangan pagi ini, Index DollarAS tergerus sekitar 1,1 persen sampai level 1.008.28, sempat menyentuh level terendah pada basis penutupan sejak 20 februari. Greenback juga sempat tergelincir 1,2 persen sampai level 1.3521 euro, mencapai level terlemah sejak 7 Februari dan jatuh sekitar 1,2 persen sampai level 97.94 Yen