Spread dan pengaruhnya terhadap Take Profit / Stop Loss

Traders Family Economic News 0 Comments

Share this Post

 

Apa itu spread dalam trading forex?

Spread dalam trading forex adalah biaya yang dibebankan oleh broker untuk mengantarkan transaksi yang Anda lakukan. Dalam platform MT4 Anda, spread dibedakan menjadi “Bid” dan “Ask”.

Bid adalah harga jual dan Ask adalah harga beli.

 

Apa itu spread Bid / Ask ?

Analogi simple dari spread Bid / Ask ini adalah kurs / nilai tukar mata uang. Mari kita ambil pair EURUSD sebagai contoh:

Bid : 1.2400
Ask : 1.2402

Perbedaan antara Bid (harga jual) dan Ask (harga beli) adalah spread dari pair EURUSD, dimana spreadnya (selisih) adalah 2 pips.

Ketika Anda melakukan trading forex di MT4, Anda akan memulainya dengan -2 pips. Dimana spread ini merupakan nilai yang diambil broker atas transaksi yang Anda lakukan. Karena ketika Anda melakukan transaksi tersebut, broker juga harus membayar nilai spread ini ke pasar mata uang internasional.

 

Floating spread

Broker yang menjadi partner di Traders Family menggunakan model eksekusi STP. Dimana dalam model ini, spread akan berubah-ubah sesuai dengan kekuatan supply dan demand yang ada di pasar uang international.

Sebagai contoh, EURUSD mempunyai spread normal sebesar 0.8 sampai 2 pips. Namun pada kondisi tertentu (jarang terjadi) seperti pengumuman suku bunga dari Bank Sentral ataupun berita NFP (tingkat pengangguran), spread dapat melebar lebih besar dari normal, dimana ini bukanlah kesalahan sistem, melainkan murni disebabkan oleh volatilitas pasar yang terjadi sebagai akibat pengumuman berita besar tersebut.

 

Bagaimana spread mempengaruhi Take Profit / Stop Loss Anda

Mari kita ambil contoh,

Transaksi BUY :
EURUSD buy di harga 1.2700
Take Profit : 1.2800
Stop Loss : 1.2650

Harga yang akan digunakan untuk memicu take profit / stop loss Anda adalah harga Bid. Harga yang Anda lihat di chart adalah harga Bid. Jadi ketika EURUSD mencapai 1.2800 (titik take profit), transaksi Anda akan ditutup (close position). Hal yang sama akan terjadi untuk Stop Loss Anda.

Ketika Anda melakukan BUY EURUSD, artinya Anda menjual US dollar untuk membeli EURO. Ketika Anda close position, Anda menukarkan EURO yang Anda beli menjadi US dollar kembali.

Harap diperhatikan!
Ketika Anda melakukan SELL, harga Ask akan digunakan sebagai pemicu bagi Take Profit / Stop Loss Anda.
Mari kita lihat ilustrasi dibawah,

Transaksi SELL :
EURUSD sell di harga 1.2700
Take Profit : 1.2600
Stop Loss : 1.2750

Jika Anda melihat chart EURUSD telah mencapai harga 1.2600 (titik take profit) namun transaksi Anda tidak close position secara otomatis, ingatlah bahwa hal ini disebabkan oleh nilai spread yang terjadi di market pada saat itu.

Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, harga Ask adalah acuan yang akan digunakan sistem untuk memicu titik take profit / stop loss Anda.

Harga yang Anda lihat di chart adalah harga Bid, bukan harga Ask. Dalam usaha memicu titik take profit di 1.2600, harga EURUSD harus mencapai 1.2600 + spread saat itu. Untuk stop loss, harga harus mencapai 1.2750 + spread saat itu.

Jika spread saat itu adalah 2 pips, maka take profit dari transaksi SELL EURUSD ini berada di titik 1.2602 dan stop loss akan berada di titik 1.2752.

Sekarang, apa yang akan terjadi jika spread saat itu melebar sebanyak +10 pips?
Anda membutuhkan EURUSD mencapai harga 1.2610 untuk memicu titik take profit, dan 1.2760 sebagai pemicu stop loss, dimana bernilai 10 pips diatas stop loss yang telah diatur sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.